rasa, kata dan mimpi .....

Kamis, 28 Oktober 2010

laki-laki yang salah

Jadi ini rasanya patah hati/
Mari berasndai-andai kalau patah hati ada gradenya, skala 1-10.
Dalam arti 1 paling rendah dan 10 paling tinggi.
Saya tidak tahu patah hati saya saat ini di grade keberapa.
Siapa yang berkompeten menilai? Saya sendiri ? kalau yang patah hati sendiri yang menilai pastilah dia kan menempatkan dirinya di grade 10, karena di grade apapun rasanya sama-sama sakit.
Saya sering dengar ada yang patah hati sampai menghilangkan nyawa sendiri bahkn nyawa orang lain yang bersangkutan, pada kasus  menyerempet hukum kriminal seperti ini layaklah kita menempatkannya pada patah hati grade ke 10.

Ada juga yang patah hati sampai lupa ingatan, lupa daratan alias sedeng, alias gila. Patah hati yang seperti ini selayaknya di posisi patah hati grade ke-9. kalau patah hati
Nah, grade ke 8 mungkin orang yan patah hati lalu kemudian tidak sembuh-sembuh, tidak gila tapi trauma terhadap lawan jenis, memilih hidup selibat karena patah hati, dendam membara  bak bakaran jagung .

Lalu menderita kegilaan sementara, alias sedengnya sementara aja setelah beberapa waktu bodoh lalu berangsur-angsur sembuh dan melanjutkan hidup kita posisikan di grade 7, karena bagaimanapun juga orang yang seperti ini menyandang predikat pernah gila atau ex-orang gila.

Yang paling umum yang sering terjadi biasanya menangis berhari-hari,mengurung diri di kandang ayam J, tidak mau makan, setelah itu sembuh berangsur dalam beberapa bulan dan melanjutkan hidup, mari kita posisikan di grade ke 6. Seterusnya silahkan mengurutkan sendiri sesuai dengan pengalaman dan pengamatan masing-masing.

Saya menyebut diri saya sedang patah hati. Pagi ini saya bangun, terasa ada yang kosong, kehilangan pegangan, kehilangan seseorang untuk dicintai, kehilangan mimpi, kehilangan besar,  terasa kosong saja… dan seperti ada batu warna hitam menyumpal di dada. Walaupun begitu saya masih cukup kuat untuk tidak menangis setitikpun, masih bisa pergi kerja, upacara bendera ( btw, selamat hari menyumpah…eh… Sumpah Pemuda). Kata seorang teman seharusnya saya menangis , biar lepas, mungkin karena saya tidak menangis adalah penyebab dari perasaan tak enak seperti ini

Malam sebelumnya kami bicara tentang perasaan kami masing-masing, terdengar masuk akal dan logik  walaupun disampaikan sembari bercanda, tapi kami tau kami sungguh-sungguh. Saya pun bisa menerima dengan ikhlas penolakkan itu, entah mengapa tidak ada rasa sakit, tapi sekali lagi, itu tadi malam. Saya rasa kami bisa jadi teman baik…
Tak apalah teman baik..
Tapi bisakan?

Pagi ini saya bangun, serasa ada yang hilang, sudah saya singgung sebelumnya.
Kalau saya tidak salah, saya sangat lamban meningat waktu, setahun kami berkomunikasi, jadi kalu tiba-tiba harus lose contact… can u imagine…?
Sesuatu hilang….
Malas sekali rasanya beranjak dari tempat ini dan memungut puing-puing itu, menatanya kembali? Malas.. enggan benar menata perasaan, mulai lagi dari awal? Karena ada dan tiada dia  saat ini berpengaruh buat saya.

Saya mencoba melihat kebelakang, sebelum bertemu saya bisa hidup bahagia, saya menikmati hidup saya, tapi memang yah… flat… tapi saya bahagia..
Jadi mengapa sekarang tanpanya hidup serasa kurang?

Menyesal adalah hal yang tidak akan pernah ada dihati saya dalam hal ini, kalaupun bisa memutar waktu saya tetap akan melakukan hal yang sama. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya sesali dalam hidup.

Saya sadar penderitaan ini berawal ketika saya mulai serakah ingin mendapatkan lebih. Saya lupa, saya tidak hanya melibatkan perasaan saya seorang diri saja disini.
Saya berharap ini hanya untuk hari ini.

Laki-lakiku yang salah ..
Sayang, dimanapun kamu berada semoga kamu mendapatkan apapun yang kamu inginkan, but u will never find love like mine for the rest of your life…J

Di atas segalanya saya bersyukur, I didn’t get boy friend but I have good friend instead, which one do you choose?



Rabu, 27 Oktober 2010

pria yang salah

ini kah akhirnya?
sudahkah berakhir...?
sudahkan berlalu cawan itu?
sepatutnyalah ku ria..
jawabmu yang kutunggu telah kudapati
cerita tentang mengapa telah pula kuterima...
akhir?
entahlah...
seharusnya senang.. tapi mengapa hampa?
hampa itu ternyata perih...
tak sakit pada saatnya..
tapi mengapa pagi ini kuterbangun dengan perasaan hampa..
hampa yang membingungkan...
kehilangan...
rangkaian aksara yang tepat..
hilang....
walau kau kata kau kan selalu disana....
kalau tak keliru ku... 
satu kalender...
pasang surut,
kita menari dalam rangkaian aksara di ujung jari...
kalau tiba-tiba kau tak ada.... bingungku...
priaku yang salah....
terima kasih untuk semua.... 


hari ini...

hari ini...
kutenggelam dalam perasaanku sendiri..
ku tak mau diusik...
tenggelam dalam tawa di hatiku...
hanya ku yang tau...
kuyakin kau pun tak tau...
kau tak tau....
walaupun kaulah sumber perasaan ini...
kutoleh jurang disisi kiriku...
ku tau pasti jurang itu nyata...
tapi entah kenapa ku malas menyadarinya
biarlah.... hari ini kunikmati rasa ini...
rasa ku saja... rasaku sendiri...
ku tak pernah tau rasamu...
kutanya...
tak ada jawabmu...
seharusnya tak perlu kutanya...
seharusnya jelas....
tapi lagi-lagi mataku tak mau melihat...
hati tak mau merasa...
telinggaku tak mau mendengar...
hidungku tak mau membaui....
instingku tumpul....
aku tau tapi ku tak mau tau...
kau hanya berusaha bersikap baik...
mungkin kau memilih untuk tidak jujur 
dan kejujuran itu tidak baik.... 
kutidur dengan genggaman agar ku rasa jawabmu yang kutunggu...
pagi menjelang... tak ada jawabmu... kosong tembokku...
seharusnyalah kusadar... tapi ku tak...
sepatutnya ku kecewa.... ya!..
aku kecewa...
tapi entah dari mana datangnya kekuatan itu...
mungkin kau lelah.... 
ku jalani lagi hari... dengan sapa ramah untukmu....
hari ini... 
kembali lagi..."hows ur day?" masih dariku...
tak dapatkah kau jawab pertanyaan sederhanaku dengan jawavban yang sederhana pula...
ini terlalu rumit untukku...
hari ini...
walau hampa... hampa itu sakit...
ku memupuk setitik dihati....


Minggu, 24 Oktober 2010

hingga kini....


suatu waktu pernah ku minta dirimu untukku...
tak ada jawabmu...
mungkin gila pikirmu....tak  apalah...
karena ku tau ku tak gila tak juga salah....
ketika itu... asal kau tau saja cukuplah itu....
kalau tak ada sedikitpun, takkan kau sambut jariku yang menari untukmu... pikirku...
waktu berlalau... jari saling menari tarian indah patah-patah....terkadang diringi gurau...
bertambah ku padamu walau kau tak goyah....
waktu berjalan.. ketika itu kupukir ku telah gila...
tak kukenal lagi diriku.... 
di suatu waktu yang lain kutemukan diriku remuk redam, luka bercampur amarah....
kutarik ucapku... kutarik jariku... dengan alasan...
kau, lega, seharusnya... baguslah itu...
kuhapus angkamu.. kubunuh dirimu dalamku... yang terakhir hanya lebih melukaiku lebih....
berdarah-darah...
terhapuskah dirimu...? hilangkah kau...?  tidak!
hari berganti tanpa kau diujung jari.. aku kangen.... kata kotor buat mu...
kalau ada rindu di neraka, maka itu yang kukecap...
butiran bening mahal itu menetes... hanya untukmu... layakkah kau?
tapi ku harus kuat... bukankah tiada asa menungguku...
terlalu mahal harganya... tak mampu ku membelinya.... 
hari ini kutemukan diriku menari jari dalam irama karakter lagi dengan mu....
kau... masih disana... seperti sediakala... 
ada dan tiadaku tak pengaruh buatmu...
hingga kini hanya aku yang tak bosan bertanya "how's ur day?" 
kepada-Mu diatas sana... keluarkan aku dari sini...

Kamis, 21 Oktober 2010

hey kaw...

Hei kau…

Hei kau yang di ujung jariku….
Tau kah kau?
Ini tidak adil…
Disaat  ku terdera resah, dimana kau berada ku meragu
Ini tidak adil
Mungkin kau tertawa, tapi pasti ku gelisah tak tentu
Ini tidak adil
Satu kata darimu mampu terbangkanku
Entah apa arti kata itu bagimu, tapi tak urung memukauku
Ini tidak adil
Saat ku bercerita lirih tentang kisahku, kau memilih mendengar dalam bisumu…
Tak peka kah kau ku ingin dengar kisahmu…?
Ku ingin mendengar…
Ini tidak adil
Aku harus membunuhmu karena kau terlalu banyak tau…
Tak tau kah kau, kuingin dibunuh bersamamu karena aku terlalu banyak tau…
Ku ingin dibagi tau…
Ini tidak adil
Kebakaran sekalipun tak kan bisa hentikan gurauku…
Sementara aku meragu tergelakkah kau…
Tergelaklah untukku… tunjukkan gelakmu…
Ini tidak adil
Ku merindumu sampai ke tulang…
Rindu hanya kata asing buatmu…
Ini tidak adil
Kuingin kau disini….
Hembusan angin, ayunan rumput, lambaian daun, cicitan burung, meongan kucing, sampai merdu suara manusia pun tak pernah bilang hidup ini adil….
Ini hanya secuil adonan dari sebaskom adonan kue nastar dalam hidup….
Sepenggal kisah sebelum tidur dari bermalam-malan yang berlalu….

                                                                                                            Yo211010

Senin, 18 Oktober 2010

dimanfaatkan atau memanfaatkan?

Waktu saya masih kuliah, ada seorang dosen yang baek sekali. Sebenarnya dia masih terhitung senior kami, jadi mungkin karena sempat kuliah bareng, dia seperti memberi toleransi lebih untuk kami (mahasiswa yang tamatnya belakangan). sangkin dekatnya, kami menyapa dia dengan sebutan 'Bang" bukan  "Bapak". Sebagai mahasiswa semester capek ( saya saja lupa semester berapa saya ssat itu yang pasti dua digit angka) kebanyakan dari kami yang tak banyak lagi, malas sekali kuliah karena sebenarnya mata kuliah itu hanya mata kuliah perbaikan nilai, malu kalau tamat dengan IP rendah, lagipula sambil mengerjakan skripsi.

Karena kenal dan dekat dengan dosen itu kami masuk kuliah sesuka hati kami dengan dalih." ah... bang Anu kok dosennya, gampanglah itu...". Suatu hari sambil minum syrup markisah di warkop Bang Jul ( warkop langganan anak jurusan saya), teman yang lain mengingatkan sudah waktunya kuliah, seperti biasanya jawaban kami" " ah... bang Anu kok dosennya, gampanglah itu..., kita kuliah pas ujian aja.."  Tapi akhirnya celetukkan salah satu teman menyadarkan saya. " Justru karena Bang Anu baik makanya kita harus menghargai dia, orang baek kok kita malah gak nganggap dia... menyepelekan dia..." kena tuh di hati saya.

hari ini hal yang sama terjadi pada saya, mungkin sudah berkali-kali tanpa saya sadari atau saya sadari tapi saya malas membahasnya karena saya punya cara sendiri mengatasinya, tapi saya baru ingat kisah kuliah itu hari ini.

Seorang teman selalu baik pada saya, membagi sesuatu, perhatian, pokoknya baik. tetapi dia juga selalu meminta saya melakukan sesuatu untuk dia (saya jadi curiga baiknya dia mungkin menyimpan maksud).karena saya tidak sibuk dan saya rasa saya bisa, saya selalu berusaha menyanggupi. tapi lama kelamaan permintaan semakin banyak dan sering (setiap hari)sampai pada taraf mengganggu saya. Kalau dia tidak butuh dia akan bersikap biasa cenderung cuek, kontras dengan kalau dia ingin sesuatu baeknya minta ampun,  sebenarnya tidak terlalu mengganggu tapi saya merasa terbebani dan saya merasa dimanfaatkan. Pelan-pelan saya mulai menolak dengan berbagai alasan walaupun hati saya tidak enak karena harus berbohong dan saya tidak suka melihat wajahnya yang cemberut karena saya tidak bisa membantunya. hari lepas hari saya berhasil "lepas" dari dia.

Sampai beberapa hari yang lalu, dengan berbagai alasan yang urgent dia meminta bantuan saya lagi dan saya menyanggupi. Rupanya siklus lama kembali, kali ini dengan modus dia menawarkan bantuan terlebih dahulu, keesokan harinya dia meminta bantuan lagi... kali ini dengan sedikit memaksa, saya merasakan gelagat itu lagi. Saya kesal, tapi karena tidak bisa mengelak saya lakukan juga, tapi di tengah perjalanan saya bilang saya tidak bisa karena saya mendadak ingat ada janji dengan teman, wajahnya cemberut, saya tidak perduli, tapi saya benar-benar tidak suka melihat wajah siapapun cemberut...merusak mood saya. saya pulang ke rumah but i really feel bad..

Saya heran, kenapa kebaikan saya dimanfaatkan segitunya, atau karena saya kurang tegas ya...? Orang berusaha baek kok dianya ngelunjak... atau dia yang ngerasa saya manfaatin ya?

iklan layanan masyarakat

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

“Terjun bebas… ayo… seks bebas… bahaya…. Bisa kena AIDS!” , “Pakai obat generik, murah dan berkualitas”, itulah salah satu tag dari iklan layanan masyarakat dari Departemen Kesehatan   yang baru saja saya tonton di tv. Pernah denger? Pernah lihat? Saya ragu, karena saya sendiri pun baru pertama kali ini lihat. Jelas saja… wong iklannya di tayangin di tv nasional
( terus terang saja saya jarang sekali nonton tv nasional).

Hari ini gak tau kenapa iseng-iseng tangan saya gatel mencet-mencet remote, alasannya apalagi kalo bukan acara di tv makin gak jelas, dari acara pencarian bakat sampai senetron mellow khas Indonesia  (yang ternyata sangat disukai di negara tetangga), saya heran, apa enaknya sinetron macam itu? Ada acara bincang-bincang di salah satu tv swasta, lumayanlah tentang komedian wanita.

Beberapa waktu yang lalu pernah marak sekali masalah penculikan anak, ketika itu ada acara bincang-bincang membahas tentang hal itu, diputarlah sebuah cuplikan iklan tentang apa yang harus dilakukan anak-anak kalau bertemu dengan orang yang tidak dikenal. Yang unik adalah iklan itu berasal dari negara tetangga, dikemas seperti ipin dan upin dan khas anak-anak, anak-anak pasti mudah sekali menyerap pesannya, iklan yang bagus sekali.  Ketika itu saya merasa kita miskin sekali, apa iya negeri kita yang kaya ini tidak punya iklan layanan masyarakat sendiri tentang hal itu?sehingga harus mengimpor dari negara tetangga. Mengingat penculikan sedang marak dan selalu berulang, tugas siapa sebenarnya? Ngapaen saja mereka?

Bicara tentang iklan layanan masyarakat, saya punya temen anak komunikasi, dulu waktu masih kuliah kami sering ngobrol tentang iklan, dan bagaimana iklan itu mempengaruhi masyarakat. Saya tidak banyak tau tentang iklan tapi cukuplah untuk bisa mengerti dan merasakan sendiri how advertisement affect us.

Bicara tentang,  iklan layanan masyarakat pastilah segmennya masyarakat,  jelas.. tujuannya menghimbau masyarakat untuk melakukan anjuran dari iklan tersebut. Iklan yang baru saya tonton barusan menurut saya bagus sekali, dibawakan oleh anak muda, mengena sekali di hati, tapi kenapa malah ditayangkan di tv nasional? Bukannya saya underestimate sama tv nasional, tapi… come on… realitasnya berapa pasang mata yang maseh nonton tv nasional? Kalo sekarang masih tahun 80-an ketika tontonan orang hanya tv nasional, bolehlah… pesan dari iklan itu sampe ke masyarakat, karena mau gak mau masyarakat pasti nonton kan…

Saya jadi bertanya-tanya dalam hati,sebenarnya iklan-iklan layanan masyarakat itu dibuat untuk siapa? Jelas untuk masyarakat, tapi tepat sasaran kah? Kalo iklan bagus seperti itu hanya ditayangkan di tv nasional berarti hanya akan ditonton sedikit sekali orang… plus orang yang seperti saya yang gak sengaja kepencet saluran itu. Andai saja iklan layanan masyarakat yang bagus dan mendidik seperti itu di tayangkan di televisi swasta yang notabene disaksikan oleh lebih banyak orang, pastilah akan lebih tepat sasaran.

Memang ada beberapa iklan layanan masyarakat yang ditayangkan di televisi swasta seperti  sosialisasi tabung gas 3kg, lalu pernah juga tentang flu burung, tentang dana bos, tetapi hanya  beberapa waktu saja, maksud saya, kurang banyak, kurang beragam dan kurang sering, seakan-akan asal sudah ada saja. Iklan tentang kesehatan tadi penting sekali, bukan berarti yang lain tidak penting. Isu AIDS gak ada habisnya dari sejak saya kecil hingga sekarang mungkin akan terus sampai saya tua nanti. Obat generik, isu tentang itu sudah saya dengar dari sejak mengerti nonton tv, timbul tenggelam sepanjang masa.

Saya jadi teringat, beberapa yang lalu saya berkunjung ke negara tetangga, di bus si supir sempat menghidupkan radio, saya benar-benar amazed… dari kurun waktu tak kurang dari 1 jam, paling tidak ada 3 kali iklan yang isinya mengajak masyarakat untuk mencintai negerinya karena negeri itu telah banyak berjasa kepada masyarakat, lalu ada juga iklan yang mengajak masyarakat untuk tidak berlibur ke luar negeri karena negeri mereka juga cukup indah. Kontras sekali dengan di negara saya dimana para caleg dan parpollah yang beriklan di jam tayang utama, dengan frekuensi yang cukup sering.

Ketika itu saya berpikir mungkin iklanlah yang dibutuhkan negara saya untuk mengatasi segala masalah masyarakat… suka tidak suka.. .cinta tidak cinta kalau setiap hari masyarakat dicekokin hal yang seperti itu pastilah akan tertanam dihati mereka kan? hah…. Negeriku… but still bad or good this is my country and I love it.

Setelah tulisan ini selesai kira-kita jam 10 malam, muncul dua iklan layanan masyarakat tentang himbauan untuk tidak kawin muda.

Jumat, 15 Oktober 2010

dari laut sampe gunung part 2 (tamat)

Nyambung ye...
Maseh di 15 September 2010
Nyampe terminal bus kami nunggu bus yang berangkat ke Kuala Lumpur jam 10 pagi. Alasan saya memutuskan untuk naik bus ke Kuala Lumpur karena saya ingin melihat kehidupan asli masyarakatnya(yang ternyata gak jauh beda dengan kita) dan karena penerbangan air asia (murah) ke Kuala Lumpur hanya ada jam 9 pagi dan 9 malam, so terlalu pagi dan terlalu malam.  Dalam hati saya membayangkan perjalanan yang pastinya akan sangat menyiksa.. hello... 7 jam duduk di bus? sudah terbayang, sumpek, bau... huh... tapi ternyata perkiraan saya salah...! busnya nyaman, gak bau...tapi... waktu saya tanya dimana toiletnya, supirnya malah ketawa, dalam hati saya sudah memperkirakan, untuk perjalanan 7 jam pastilah busnya dilengkapi toilet dan bakal berhenti di jalan buat makan, tapi saya salah lagi... mereka tidak menyediakan toilet di bus dan gak berhenti buat makan... jadilah perut kami berempat keroncongan.... busnya cuma berhenti sekali di tempat peeristirahatan gitu... gak ada yang jual makanan(nasi) cuma ada biskuit, minuman dan buah....perjalanan nyaman, mungkin karena jalanannya mulus dan kecepatannya yang lelet sekale... di jalan ada tulisannya " Max 110km/jam" tapi waktu salah satu teman saya ngintip, kecepatannya cuma 80-90 km/jam... mereka sama sekali gak terburu-buru... lalu lintasnya tertib, semua kendaraan di jalur kiri kecuali memotong, habis motong kendarannya dengan tertib balik lagi ke jalur kiri.... wah.. wah... pemandangan asing tuh disini...

Tujuan kami hari ini adalah ke Genting
Hari ini bisa disebut sebagai hari perjalanan buat kami dari pagi ampe sore dijalan terus... kami sampe di Kuala Lumpur sekitar jam 5 sore di Hentian Putra. Berbekal dari informasi kak Ahlam dan suaminya... kami seharusnya ke KL sentral, disana ada semacam marketing office nya Genting, kata mereka kami bisa beli paket yang terdiri dari tiket bus pulang pergi KL-Genting, tiket maen di genting(kyak dufan gitu) trus tiket cable car sekitar RM 40, tapi karena nyampenya dah sore trus sibuk nanya sana sini... sempat ke Titi Wangsa dulu, diskusi... akhirnya waktu kami nyampe KL sentral, kiosnya dah tutup dan bus terakhirnya baru saja berangkat... wah.... kecewa... Akhirnya kami naek taksi aja ongkosnya sekitar RM, nah ini enaknya pergi berempat... ongkos taksi langsung di bagi empat... hehhe....

Pak cik supir taksinya ramah, taksinya gak terlalu bagus.. sepanjang jalan kami ngobrol terus, dia sempat bilang " Indonesia pelitlah... tak mau bagi pilem ke kita orang Malaysia" rupanya istri pakcik ini dan banyak orang Malaysia lainnya penggemar sinetron Indonesia, yang paling terkenal tuh Sinetron Bawang Merah Bawang Putih.....hehehe.... ,dijalan kami minta diberhentikan di tempat makan yang murah..(warung mamak) sekitar RM 6 sekali makan, menunya nasi, sayur, ayam goreng, es teh. setelah melewati jalan yang berkelok-kelok dan udara yang makin dingin akhirnya kami nyampe di tempat naek cable car... yang ternyata.... sedang di maintain sejak September dan tidak akan beroperasi sampai desember.... wah.... kecewa... si pak cik berbaik hati nganter kami ke terminal bus yang menuju ke Genting, setelah bayar tiket  RM 5  kami berangkat ...( padahal tadi di tempat cable car katanya free... :( ). Tempat kami menginap di genting adalah First World hotel, sebelumnya udah di booking dari Medan harganya RM 160 (bagi empat...). Hotelnya besar, katanya pernah masuk Guinness book of record sebagai hotel dengan kamar terbanyak. proses cek in lumayan lama... jadi kami jalan-jalan dulu ke lantai atas... mall.... ada  tempat  permainan in door nya juga...
Setelah cek in kami mandi dan beberes, kamarnya bagus... sempit.. tapi lumayanlah... trus jalan-jalan lagi ampe gak terasa udah jam 3 pagi... disini kyaknya gak ada bedanya malem ma siang... rame trus...badan dah capek kami balik ke kamar trus tidur.... 

Besok paginya... 16 September 2010
sarapan hanya untuk dua orang, jadi saya dan seorang teman sarapan yang dua lagi nanti dapet giliran di Kuala Lumpur. sarapanya prasmanan lagi... makanannya enak... tapi kali ini kami cukup smart untuk makan secukupnya saja... hey.. don't waste the food.. Setelah diskusi kami memutuskan untuk tidak maen di arena permanan yang di genting dengan alasan capek dan kalo yang kyak gitu di Dufan juga ada... jadi pagi itu kami berburu souvenir aja di mall trus jam 12 teng naek bus ke Kuala Lumpur....
maseh di hari yang sama
kami nyampe di Kuala Lumpur jam 2 siang...di Titi Wangsa, dari sini kami naek monorail ke Bukit Bintang, tempat kami menginap malam ini adalah Radius Internasional Hotel... dah di book dari Medan juga, harganya RM 150 (bagi empat). Setelah beberes, saya minta peta Kuala Lumpur ke receptionis.. trus... kami jalan deh...
tujuan pertama.... KLCC mo foto di di menara Kembar Petronas...
dari bukit bintang naek monorail sampai KL sentral trus nyambung lagi ampe KLCC. Akhirnya kesampaian juga foto-foto disini....
Malemnya kami ke China Town di Petalling street naek monorail juga.. berhenti di stasiun pasar seni. wah... rame.. ya iyalah namanya juga pasar... disini sistemnya tawar abis...kaos yang ada tulisan Malaysianya gitu harganya RM 6 sebiji. Dari sini kami pulang naek taksi ke hotel karena dah malem banget... iseng-iseng saya nanya ke supir taksi, dimana jalan kenangga karena sebelumnya saya dapat informasi dari pakcik taksi yg ke Genting, Jalan kenangga dan jalan Masjid India itu tempat kita bisa beli pakaian wanita, tas, aksesories,dll dengan harga murah tapi sistem grosir gitu harus beli minimal dua.... so tomorrow we will go there.....
Jalan Kenangga  17 September 2010
pagi itu hujan... setelah dihitung-hitung ternyata  lebih bagus kami naek taksi aja, kalo naek monorail ongkosnya hampir sama dengan ongkos taksi di bagi tiga (salah satu teman kami udah pulang duluan) dan harus jalan lagi ke stasiun... setelah check out dan titip barang, kami naek taksi ke  jalan kenangga,  supir taksinya ngomong terus dan terlalu ramah... saya jadi takut...ongkosnya RM 8, tapi dia nawarin nganter kami ke 5 tempat gratis dan akhirnya sampai di jalan kenangga dengan hanya membayar RM 8,  awalnya kami setuju,  pertama kami  di bawa ke teoko dan tempat pembuatan tas dai kulit asli... harganya selangit....usut punya usut ternyata si supir taksi bakal dapar RM 5 dengan hanya mengantar tamu kesitu gak perduli tamunya beli ato gak... rencananya dia mo nganter ke tempat coklat gitu.. tapi kami nolak dan minta diantar langsung ke Jalan Kenangga aja... dengan wajah cemberut akhirnya dia ngedrop kami di Jalan Kenangga... gak tau kenapa... hati kami bertiga lega banget bisa turun dari taksi itu...
disini semua pada kalap belanja.... ampe uang tinggal dikit... kami memutuskan naek monorail lagi (bokek) ke Chow kit...

Jalan Chow Kit
Sebelumya saya baca baca di internet katanya di jalan chow kit ini banyak orang indonesia dan makanan Indonesia... beneran.. gitu turun di stasiun ini, lagu dangdut khas indonesia langsung menyambut ( jadi ngeri, jangan2 musik dangdut juga bakal di klaim sama mereka suatu hari nanti)... ada gerobak2 jamu juga... soto lamongan...dll.... kami makan nasi pake rendang disana.... kangen makanan indonesia... warung mamak rasanya kari melulu.. kurang pas di lidah....dari sini kami naek monorail lagi ke stasiun bukit nanas... pengen foto di KL tower... yang ternyata jauh dari stasiun itu..... capek...
Nyampe di hotel, ambil barang trus naek taksi ke KL Sentral, dari KL Sentral naek bus ke LCCT.
Di LCCT, gak ada cerita kemaruk lagi... kami langsung cari bangku dan PW (posisi wuenak) buat tidur. pemandangan maseh sama.. banyak yang bergelimpangan... bahkan tambah parah...kalo sebelumnya orang2 cuma tidur di kusi ati di lantai alas koran, sendre-atu berdua yang ini.... sekelompok orang kyaknya keluarga tuh bentangkan tikar... trus tidur deh disitu rame-rame.....

18 September 2010
pagi... pulang ke Medan.... bye - bye...Malaysia....

kalo saya boleh memberi nilai.. dari skala 1-10 maka...
untuk keindahan alamnya 9 untuk Indonesia 3 untuk Malaysia
untuk kebersihan dan mudahnya akses 8 untuk Malaysia dan 4 untuk Indonesia...

Tips saya untuk anda yang mo travelling... siapkan fisik... jangan sampe kecapean kyak kami.... 


Kamis, 14 Oktober 2010

dari laut sampe gunung...

Wah akhirnya nyampe juga.... ini dia LCCT ternyata, cukup besar dan nyaman kalo dibandingin dengan bandara Polonia, yang ternyata....
Ini perjalan pertama saya ke luar negeri... walaupun gak berasa di luar negeri sama sekali wkkk.... jadi ini pertama kalinya juga saya masuk ke ruang tunggu keberangkatan internasional di Polonia.... judulnya "gak nyangka '....kirain gimana gitu, kan internasional... Setelah bayar airport tax dan ngisi formulir imigrasi akhirnya kami berangkat juga... blue sea here we come...

talking 'bout blue sea...  tujuan kami yang pertama adalah Pulau Redang.... dari pertama kali saya liat gambarnya saya tuh langsung jatuh cinta... pokoknya i must go there...ternyata Pulau Redang ini pernah di pakai buat syuting film summer holiday.... just like mozaik of my life...alkisah waktu saya maseh SMP, saya pernah nonton film mandarin gitu... all i can remember was the blue sea and white sand... dalam hati saya berjanji saya harus kesana suatu hari nanti.... siapa sangka akhirnya kejadian juga...makanya saya ngotot sekali harus kesana....
ok back to blue sea....

12 September 2010
kami (berangkat berempat biar hemat) nyampe di LCCT (airasia) jam 11 malem, setelah kemaruk keliling-kelling di bandara sambil foto-foto (norak ya..) akhirnya kami menyerah pada tuntutan mata untuk tidur... tidur-tidur ayam gitulah... i wasn't surprised.. waktu ngeliat banyak orang berbagai warna kulit bergelimpangan tidur di bandara kyak korban tsunami, karena temenku udah  ngasi tau bakal ada pemandangan kyak gitu... tapi ada perasan spesial waktu saya denger radio dari ponsel, banyak lagu Indonesia diputer .. it means they appreciate our song kan...?  bangga saya....!

13 September 2010
next morning, penerbangan (air asia) kami berangkat jam 7 pagi ke Kuala Terengganu (salah satu negara bagian Malaysia) kalo saya seh mengandaikan Pulau Redang itu Nias dan Kuala Terengganu itu Sibolga. jadi jam 5 pagi kami dah check in, self check in gitu... mantap... gak ada tuh yang gitu di polonia...(hahaha... ndeso ya?) sangkin ndesonya, saya dan seorang temen malah nyoba-nyoba touch screen yang bisa ngasi informasi cuaca di berbagai kota di dunia... yang ini juga gak ada di kampung kami... :) tapi sayang... waktu kami nyoba kota-kota di Indonesia.... kosong tuh layar... dasar... mungkin karena hubungan Indonesia ma Malaysia lagi panas ya waktu itu... pagi itu penerbangan di delay hampir satu jam karena hujan deras,  sedikit khawatir, harusnya  gak nyampe jam 8 kami dah nyampe dan bakal di jemput sama Redang beach resort (resort tempat kami nginap di Redang Island). Akhirnya kami nyampe jam 8.50... sementara boat yang menuju Redang Island tuh berangkat jam 9 ( belakangan saya tau kalo ada juga yang berangkat jam 11, jadi nyesel kenapa buru2). nyampe di bandara Kuala Terengganu langsung ketemu supir yang dengan sangat terburu-buru ngajak kami segera berangkat ke jetty... padahal pengen belanja dulu di mini market gitu, karena denger-denger di pulau gak ada minimarket, makanan mahal, gak ada atm, tv (who need tv on vacation?) better buy first in Kl. terengganu...(ternyata tidak benar), ngiler ngeliat belanjaan penumpang laen.

setelah dua jam perjalanan yang membosankan (buat saya, gak buat temen2 ku, karena  pihak boat muter film thailand sepanjang perjalanan, dan yang laen tidur dengan nyenyaknya) sampai akhirnya.... kami nyampe... horee.... pengen minum air putih sebanyak-banyaknya...... haus sepanjang perjalanan.. kan gak sempat beli minum...pasirnya putih dan halus kyak tepung... pantainya biru dan... bersih.... i like it...kami di jemput pake boat yang lebih kecil ke tengah karena boat kami gak bisa ke pinggir karena lautnya terlalu dangkal....
langsung check in...  petugasnya ramah, trus nanya kapan kami mo pulang dan naek apa? awalnya ngomong pake bahasa melayu... sumpah malah tambah bingung, akhirnya kami ngomong inggris aja.... kami berniat ke Kuala Lumpur naek bus, dengan ramah mereka nawarin bookingin kami tiket bus.... mantap... (karena sebelumnya saya memang bingung, mo booking on the spot) dia janji kalo tiket busnya dah di booking mereka pasti ngasi tau, harga tiketnya RM 40.

Vacation di Redang Island ini sebenarnya paket gitu... belinya di bantu travel agent di Medan, kami ngambil paket snorkling 3 hari 2 malam...untuk ber empat harganya RM 410 / orang (include land transfer) 3 kali snorkling different spot each... mantap neh pikirku...  kamarnya nyaman.. kamar mandi bersih, tempat tidur besar plus tempat tidur bertingkat.  hari pertama habis makan siang langsung briefing (in english, instrukturnya lucu....) trus snorkling deh..... kami dibawa naek boat ke kecil ke snorkling spot.. oh ya sewa masker ma snorkel  RM 15 sampe selese... hari pertama ini cukup mengecewakan saya.... terumbu karang Indonesia  1000 kali lebih bagus kemana-mana dibanding terumbu karang yang saya liat... (banyak yang mati...waktu kuliah saya pernah ke Pulau Sabang... it was really beautiful...!) warnanya gak menarik... bersihnya boleh lah.... rangernya (meminjam istilah ranger Gunung Sinabung) maksudnya instruktur snorklingnya, yang ngawasin para tamu alias beach boys nya asik ndeketin yang bening2 aja... hehehe... dasar...!
Balik ke resort... dingin... tea time... di kantin yang ternyata boleh bikin teh, kopi dan ngambil air putih any time u want... mantap... abis mandi dan beberes kami makan malam.... makannya uenak... prasmanan.... keluarlah nafsu serakah pengen makan sebanyak2nya... ambil ini ambil itu padahal gak sanggup ngabisin... besoknya kami lebih hati2 milih makanan... pokoknya harus habis... sayang tuh makanan, inget sodara2 kita yang gak punya kesempatan makan kyak kita! (ceramah...) malem itu setelah jalan2 keliling2 pantai dan ngeliat resort laen yang bersebelahan dan of course foto-foto... kita tidur... capek.... hope tommorow they will show us better view and better corals....

hari kedua... di Redang Island    14 September 2010
abis sarapan kamu briefing lagi, kali ini kami mo ke marine park... naek boat lagi... kali ini kami berenti di semacam tempat berlabuh gitu, sebelumnya kami berenti aja di tengah laut..., banyak orang... ada rumah-rumahnya juga.... nyampe di pantai kami di bekali roti tawar buat ikan2 manja yang cuma mau deket kalo dikasi roti... yang ini juga gak terlalu bagus... too many people... ada satu coral besar.... cantik... tapi instruktur yang sibuk ama cewek2 bening itu dengan cueknya nginjek... they step on it.... berapa tuh yang mati... pantes aja banyak corals nya yang pada mati... sebelumnya instrukturnya bilang "if u lucky maybe you will see turtle.. " tapi saya gak ketemu tuh...padahal kan i tried to find nemo... but i didn't find it.... "mana mau nemo (clown fish) tinggal disitu", celetuk temanku, jadi kalo saya boleh nyimpulin marine park itu  aquarium laut... but not bad lah better than previous day... waktu denger ada yang teriak " Redang Beach... times up!" kami langsung naek trus ngambil barang yg disimpen di lemari kayu gitu... trus balek ke resort... makan siang... trus jalan2 ke resort yang lain nyari2 souvenirs...

snorkling terakhir,  sorenya kami pergi ke spot yang di dekat pulau lima, ngelewatin situs kapal tenggelam gitu, sebelumnya kami kecewa karena gak punya kanera underwater buat foto2 di marine park karena menurut kami mungkin inilah spot paling bagus di paket snorking ini...kami gak tau ternyata tamu bisa nyewa kamera underwater RM 50 per day.... tapi kekecewaan kami terbayar.... sebelum berangkat snorkling terakhir, sambil nunggu boat dateng, saya iseng ngobrol ama seorang wanita, kyak india gitu... ternyata dia bareng suaminya, dan mereka orang Sudan... namanya Ahlam dan suaminya Moniem, kami jadi akrab.. dan akhirnya mereka juga pengen minta tolong di fotoin berdua, selama di Redang ternyata mereka fotonya sendre2, katanya tamu2 yang laen cuek2 ( emang iya..), Ahlam ikut suaminya ke Malaysia dan lagi kuliah open university jurusan pharmacy di Kuala Lumpur, suaminya Moniem dapat beasiswa dari negaranya untuk sekolah kedokteran spesialis emergency room (bilik kecemasan) di Kuala Lumpur... singkat cerita.. akhirnya kami nebeng kamera underwater sewaan mereka.... horeeee....
snorkling terakhir ini lumayanlah... tapi maseh kalah ma Indonesia....saya aja ampe bocor ke turis2 laen yang ku SKSD-in( kt temenku....tapi terbukti berhasil membawa manfaat :) ) "u should go to Indonesia, there, u can find much  so much better than this" promosi negara sendre....
sore ampe malem kami jalan2 lagi sambil nyari oleh2, malemnya kami diundang minum teh tarik sama pasangan Sudanese temen baru kami sambil ngambil file foto,  kami dan tukeran email... kami ngobrol ampe cafe tutup... nice couple.. nice to know them.. nice to talk with them....

15 September 2010
Besok paginya....jam jam 6 pagi, hari maseh gelap, kami udah di kantin nunggu boat yang bakal nganter kami ke Kuala Terengganu.... jam 9 an kami nyampe diterminal bus, dari jetty kami dianter sama pakcik yang jemput kami dari bandara.. saya heran, pak cik ini always in hurry.....
perjalanan dari Kuala Terengganu ke Kuala Lumpur sekitar 7 jam....
bersambung ke dari laut sampe gunung... part 2.....