rasa, kata dan mimpi .....
Rabu, 16 Maret 2011
any problem?
Setiap kali saya ditanya,"sama siapa?"
mungkin ini sekedar pertanyaan basa-basi karena si penanya gak tau mo ngomong apa kali ya.. mungkin juga.
Setiap kali juga jawaban saya,"sendiri.."
"Iya, kenapa? sekarang maseh sendiri, belum ada yang nemenin," jawab saya sambil bercanda.
Di dalam hati saya heran.. whats wrong for being alone?
Atau saya yang tidak normal, memang kemana-mana harus ditemenin ya? bukannya saya tidak punya teman, tapi kan tidak selalu teman kita bisa nemenin kita.
come on... setiap orang punya kesibukan masing-masing kan... bukan cuma nemenin teman.
Belum lagi fakta kalo mungkin saja teman kita tidak suka tempat yang kita tuju, harus dipaksa dianya? gak juga kan...?
waktu lahir juga sendiri.. jadi kalau sekarang kemana-mana sendiri, salah?
any problem with independent woman?
pos, yo170311
Senin, 14 Maret 2011
wake up...
suatu pagi ku ingin bangun di pagi hari dan tidak ingat apapun tentangmu...
disini atau dimanapun nanti, ku tunggu pagi itu...
walau ku lelah menunggu lupa...
pos, yo130311
Jumat, 11 Maret 2011
everything
pernah ada yang berkata," you care about my everything."
boleh kah aku juga mengucap,"i wanna care about your everything."
pos, yo 110311
boleh kah aku juga mengucap,"i wanna care about your everything."
pos, yo 110311
Senin, 07 Maret 2011
Kamis, 03 Maret 2011
strategi?
strategi?
Ini bukan srategi…
Aku bukan dia yang mundur sejenak untuk mengatur stategi
Aku sadar aku butuh strategi padamu…
Tapi aku kurang ahli dalam hal strategi ini…
Lagipula dari awal aku tidak menganggap ini perang, jadi untuk apa strategi…
Aku tidak berperang dengan hatiku sayang….
Jika aku mundur, itu berarti aku sakit…
Jika aku maju, itu artinya aku kangen padamu…
Jika aku genit, itu yang kurasa…
Aku buku terbuka…
Yang terlihat itulah yang di dalam…
Sering kali hal ini kudapati tidak menguntungkanku dalam dunia basa basi ini…
Tapi aku adalah aku… aku tak memaksa…
Mungkin satu kesamaan kita, pertanyaan “sampai kapan?”
Sayang, akupun tak tau…
Sabar padaku ya….
Ini bukan srategi…
Aku bukan dia yang mundur sejenak untuk mengatur stategi
Aku sadar aku butuh strategi padamu…
Tapi aku kurang ahli dalam hal strategi ini…
Lagipula dari awal aku tidak menganggap ini perang, jadi untuk apa strategi…
Aku tidak berperang dengan hatiku sayang….
Jika aku mundur, itu berarti aku sakit…
Jika aku maju, itu artinya aku kangen padamu…
Jika aku genit, itu yang kurasa…
Aku buku terbuka…
Yang terlihat itulah yang di dalam…
Sering kali hal ini kudapati tidak menguntungkanku dalam dunia basa basi ini…
Tapi aku adalah aku… aku tak memaksa…
Mungkin satu kesamaan kita, pertanyaan “sampai kapan?”
Sayang, akupun tak tau…
Sabar padaku ya….
Selasa, 01 Maret 2011
the case of missing "kaca sepion"
so.. begini ceritanya...
Pagi hari seperti biasanya saya pergi ke kantor dengan mengendari sepeda motor saya tercinta(tercinta tapi males nyucinya, walopun sekedar mengantar ke door smeer, malas nunggunya, jarang diservis, dd :)). Seperti kebanyakan sepeda motor(kereta, kata orang medan) di medan, sepeda motor saya punya kaca sepion, satu, di sebelah kanan. Kaca sepion ini sudah saya anggap seperti sahabat sendiri, karena si kaca sepionlah tempat saya ngaca tiap hari sambil tersenyum genit kala menunggu lampu merah berubah hijau, tiap hari.
Sore hari, ketika saya pulang kantor, saya seperti tidak menemukan sosok sepeda motor saya dari jauh (maklum mata saya rabun). Biasanya saya mengenali sepeda motor saya dari helm yang saya cantolkan di atas kaca sepion tercinta tadi, tapi kok tidak ada ya? setelah semakin dekat dengan parkiran, saya berkali-kali mengecek nopol sepeda motor saya, seperti yakin tak yakin. Helm butut saya bertengger manis di jok dan posisi sepeda motor tidak pada tempat semula, dan.... kaca sepion saya hilang!
Spontan saya bertanya pada satpam yang berjaga di parkiran " bang, kaca sepion ku mana?", "lho.. gak ada miss, gak tau miss", katanya. saya kesal sekali. Saya dan si satpam mencari-cari disekitar parkiran, "manatau jatuh", kata saya (which is impossible). Membuka kaca sepion ternyata tidak segampang itu, jadi jelas seseorang membukanya dengan sengaja.
Saya akhirnya pulang dengan perasaan kesal, satpam yang lain pun terheran-heran, mengapa kaca sepion saya bisa hilang, mengingat tidak semua orang punya akses ke parkiran yang khusus karyawan itu (dengan pengamanan super ketat dilengkapi cctv).
Esok harinya, saya bertekad melaporkan kehilangan kaca sepion, karena ini bukan masalah kaca sepion lagi, tapi masalah keamanan. Kalau hari ini kaca sepion, besok mungkin roda belakang, besoknya mungkin sepeda motornya sekalian raib.. ihhh serem..
Tapi ada dilema disini, disatu sisi, kalau saya melapor si satpam bisa dapat sanksi, tapi kalau tidak melaporpun rasanya tidak benar, apalagi seorang teman memberi saran "beli aja lagi paling cuma 20 rb, gak usah dibesar2in."
Ternyata tanpa perlu melapor, head of security sudah tahu, dan berhembus kabar mereka sudah menemukan pelakunya.
Sebelum makan siang, head of security memanggil saya ke consultation room, di dalam ruangan sudah menunggu dua orang pria yang tidak terlalu saya kenal plus dua buah kaca sepion sebelah kanan. Salah satu pria tadi(supir, saya tahu kemudian) langsung minta maaf kepada saya dan mencoba menjelaskan, sementara satunya lagi (gardener)diam saja.
Jadi ceritanya begini:kaca sepion si supir itu, tanpa sepengetahuannya dibuka dari rumah oleh orang tuanya, melihat tidak ada kaca sepion, dia panik dan mengambil inisiaif membuka kaca sepion sepeda motor yang lain (dalam hati saya menyebutnya mencuri) dan memasangkannya ke sepeda motornya. ketika si pemilik sepeda motor(gardener) datang, dia ikutan panik melihat kaca sepionnya raib, jadi dia membuka kaca sepion saya dan memasangkannya di sepeda motornya, dia juga menyebut dirinya korban.
Case of missing "kaca sepion" was solved
"When you lost your thing, it doesn't mean you can take another person's thing to replace yours"
POS
yo020311
Pagi hari seperti biasanya saya pergi ke kantor dengan mengendari sepeda motor saya tercinta(tercinta tapi males nyucinya, walopun sekedar mengantar ke door smeer, malas nunggunya, jarang diservis, dd :)). Seperti kebanyakan sepeda motor(kereta, kata orang medan) di medan, sepeda motor saya punya kaca sepion, satu, di sebelah kanan. Kaca sepion ini sudah saya anggap seperti sahabat sendiri, karena si kaca sepionlah tempat saya ngaca tiap hari sambil tersenyum genit kala menunggu lampu merah berubah hijau, tiap hari.
Sore hari, ketika saya pulang kantor, saya seperti tidak menemukan sosok sepeda motor saya dari jauh (maklum mata saya rabun). Biasanya saya mengenali sepeda motor saya dari helm yang saya cantolkan di atas kaca sepion tercinta tadi, tapi kok tidak ada ya? setelah semakin dekat dengan parkiran, saya berkali-kali mengecek nopol sepeda motor saya, seperti yakin tak yakin. Helm butut saya bertengger manis di jok dan posisi sepeda motor tidak pada tempat semula, dan.... kaca sepion saya hilang!
Spontan saya bertanya pada satpam yang berjaga di parkiran " bang, kaca sepion ku mana?", "lho.. gak ada miss, gak tau miss", katanya. saya kesal sekali. Saya dan si satpam mencari-cari disekitar parkiran, "manatau jatuh", kata saya (which is impossible). Membuka kaca sepion ternyata tidak segampang itu, jadi jelas seseorang membukanya dengan sengaja.
Saya akhirnya pulang dengan perasaan kesal, satpam yang lain pun terheran-heran, mengapa kaca sepion saya bisa hilang, mengingat tidak semua orang punya akses ke parkiran yang khusus karyawan itu (dengan pengamanan super ketat dilengkapi cctv).
Esok harinya, saya bertekad melaporkan kehilangan kaca sepion, karena ini bukan masalah kaca sepion lagi, tapi masalah keamanan. Kalau hari ini kaca sepion, besok mungkin roda belakang, besoknya mungkin sepeda motornya sekalian raib.. ihhh serem..
Tapi ada dilema disini, disatu sisi, kalau saya melapor si satpam bisa dapat sanksi, tapi kalau tidak melaporpun rasanya tidak benar, apalagi seorang teman memberi saran "beli aja lagi paling cuma 20 rb, gak usah dibesar2in."
Ternyata tanpa perlu melapor, head of security sudah tahu, dan berhembus kabar mereka sudah menemukan pelakunya.
Sebelum makan siang, head of security memanggil saya ke consultation room, di dalam ruangan sudah menunggu dua orang pria yang tidak terlalu saya kenal plus dua buah kaca sepion sebelah kanan. Salah satu pria tadi(supir, saya tahu kemudian) langsung minta maaf kepada saya dan mencoba menjelaskan, sementara satunya lagi (gardener)diam saja.
Jadi ceritanya begini:kaca sepion si supir itu, tanpa sepengetahuannya dibuka dari rumah oleh orang tuanya, melihat tidak ada kaca sepion, dia panik dan mengambil inisiaif membuka kaca sepion sepeda motor yang lain (dalam hati saya menyebutnya mencuri) dan memasangkannya ke sepeda motornya. ketika si pemilik sepeda motor(gardener) datang, dia ikutan panik melihat kaca sepionnya raib, jadi dia membuka kaca sepion saya dan memasangkannya di sepeda motornya, dia juga menyebut dirinya korban.
Case of missing "kaca sepion" was solved
"When you lost your thing, it doesn't mean you can take another person's thing to replace yours"
POS
yo020311
Langganan:
Postingan (Atom)