rasa, kata dan mimpi .....

Senin, 20 Desember 2010

last day of school...!

Polo shirt kuning pemberian kantor, harus di pakai hari ini.
yup...hari istimewa, hari terakhir sekolah. begitu saya menjejakkan kaki di kantor euforia liburan kental terasa.
kuning. Sepertinya hari ini kalau ada yang bangun pagi bad mood, begitu sampai di sekolah pasti langsung ceria. Sayangnya hujan mengguyur pagi ini, menghalangi upacara penutupan anual sport day kami. kondisi ini memberi saya kesempatan menikmati dahulu lontong yang tadi saya beli untuk sarapan, mengisi perut keroncongan saya.
Liburan datang.....( betel nut island... hatyai..... i'm coming), Natal di depan pintu, Tahun baru 2011 menjelang... Selamat datang semua... Selamat datang kembali juga buat kamu....aku benar-benar tidak ingin berpikir sesuatu yang rumit saat ini... mari kita nikmati akhir tahun dengan langkah ringan menuju tahun baru...

Rabu, 08 Desember 2010

habiskah?

habiskah sudah?
bisa juga habis ya...?
kukira sabarmu tak bertepi...
ternyata kau tak ada bedanya denganku...
hanya saja sabarmu lebih panjang,
kalau aku kau, sudah lama kuucap kata ajaib itu...
" leave me alone!", "stay away from my life!"
beranikah kau?
bisakah kau?
mengapa tidak?
untuk orang-orang spesial kadang-kadang kau harus, sayang...
aku juga sudah muak.
terkejut aku mendapatinya.
ternyata aku bisa... 
tapi aku tak tahu harus berhenti dimana.
sakit jiwa
cacat mental
tapi aku bangga, itu yang membuatku cacat...  :) 
aku tidak menyerah, aku hanya muak...
sempit duniaku karenamu...
terima kasih sudah menungguku hingga waras...





Kamis, 02 Desember 2010

Desember

Desember datang, desember bulan dimana seharusnya kita flashback dan introspeksi.
Buat saya Desember bukan akhir, Desember selalu jadi awal, awal apapun itu.
Awal resolusi, karena dibulan inilah resolusi mulai terpikirkan dan direncanakan.
Awal dari mulai memikirkan pencapaian tahun ini.
Desember itu awa, bukan akhir.
Apa yang dilakukan tahun depan mulai dipikirkan di Desember, bukan Januari.
Desember, saya benci Desember, karena Desember adalah saatnya bangun dari hibernasi dan mulai berbenah.
Introspeksi, saya benci introspeksi, malas, membuat saya merasa buruk karena  sadar terlalu banyak yang harus dibenahi dan seakan saya dipaksa melihat masa setahun kebelakang dalam kilasan flashback yang mengharuskan saya membuat resolusi.
Resolusi? amit-amit... tidak suka, saya harus menarget... harus begini dan begitu tahun depan... yang pasti harus lebih baik, hanya untuk kecewa di Desember selanjutnya karena  resolusinya cuma tercapai sekian persen.
Yang saya rindu dari Desember hanya aroma cemara dan suara pengeras suara yang terdengar ke seluruh kampung lengkap dengan euforianya, pawai keliling kampung sambil menyanyikan lagu-lagu natal, yang faktanya tak pernah saya rasakan lagi setelah saya menyandang predikat "dewasa". Mungkin semua itu masih disana tapi saya yang melangkah dan meninggalkannya. 
Bau cemara tergantikan dengan ucapan selamat natal basa-basi yang palsu.
Perasaan gegap gempita tergilas pembuktian harus tampil outstanding agar di puji orang, dan ironisnya saya bagian dari mereka.
Pawai keliling kampung tidak praktis, orang tua mulai khawatir anak mereka kelelahan, guru sekolah minggu tidak mau keringatan merusak tatanan rambut dan make up yang susah payah dibuat sejak sore. 
Bukan jamannya lagi sekarang.
ini hanya suara hati yang lain karena suara hati yang lain mengejek " kalau kau tau yang baik, mengapa tak kau saja yang disana?"
tak tau ku harus menjawab apa....

saya rindu Desember saya. 

pos yo021210

Senin, 22 November 2010

terima kasih

terima kasih telah mau menungguku hingga aku bosan...
terima kasih tak pernah ada sepatahpun kata kasar walau ku begitu menjengkelkan...
terima kasih mau mengerti aku...
terima kasih sudah menjadi objek kegilaanku..
terima kasih untuk selalu ada disana...
terima kasih untuk semua tarian jari...
terima kasih  sudah mendengar semua rengekan tak pentingku...
tarima kasih sudah meluangkan waktu diantara lelahmu...
semakin ku jatuh padamu...
walau tak pernah cukup mu untuk ku...
terima kasih...
apakah ini akhir?
entahlah...
aku lelah...
enggan berpikir...
terima kasih sudah menungguku kehabisan kata-kata...
terima kasih sudah menungguku hingga lelah...


Yo231110 


Minggu, 21 November 2010

Ingin


Saat seperti ini kuigin berbagi denganmu seperti yang selalu kulakukan…
Sedang apaku…. Apa yang kurasa….
Kuselalu ingin kau tau…
Ku ingin kau mengenalku..
Melihat putih dan hitamku..
Mendengar parau dan merduku…
Merasa biru dan riaku…
Tak perduli aku awalnya…
Kini aku perduli…
Nanti kau terusik…
Kau punya hidupmu sendiri…
Hidup bukan hanya tentang aku dan rasaku…
Hidup harus berbagi…
kau tak pernah membaginya dengan ku…
putih dan hitammu..
parau dan merdumu…
biru dan riamu…
kuingin mengenalmu…
sungguh…
boleh?
Terlambat!
ini tidak seimbang…
segala sesuatu yang tak seimbang tak elok dipandang mata…
bukan tak baik tapi tak elok…
bukankah kita hidup untuk memuaskan mata…
mata hanya puas dengan yang elok…
aku disini mengetuk pintu yang kutau pasti tak ada orang di baliknya… 
lalu apa?

Yo101110

Jumat, 19 November 2010

the trigger

have i pulled the trigger?
pemicu...
kalaupun ya... tak masalah, bebek...
hidup hanya sekali dan aku tak mau tersesat...
bukankah  kita percaya  "bukan dengan kuat dan gagah..."

kau pengaruh terpenting di dalam hidupku
entah apa ku juga terpenting bagimu
oh keinginan hatiku, oh di depan mataku
sayangnya kau belum juga merasa
  
takut...? ada....sedikit...
tapi tak perlulah takut itu...
tak mau ku tersesat... 
hingga suatu hari ku tak kenal diriku lagi...
i know i've done the best that i can...
i lie if i say, i'm happy if you happy....
i don't wanna be a liar dear....
at least i honest to myself... 
my only pride...
gelap,... tapi bukankah gelap melindungi...?
tapi bukankan cinta itu memberi?
entahlah... mungkin aku tak cinta.... 
aku ingin move on..... 



Selasa, 16 November 2010

jauh..

kita semakin jauh..
jelas di hatiku...
memang kita pernah dekat?
bukankah untuk bisa jauh kita harus pernah dekat..?
kita pernah dekat.
dekat dijari... :)
atau setidaknya aku merasa kau pernah dekat...
sangat dekat di hatiku.. sampai terlalu dekat... tidak sehat...
aku sakit...
bukankah untuk sembuh harus jauh?
harus ya?
atau harus dekat? :)  i like the idea...
memang harus sembuh?
bagaimana kalau aku memilih untuk tidak sembuh....
bukankah kita manusia bebas...
bebas memilih apapun yang kita mau...
bebas memperjuangkan apa yang kita percaya...
kau juga bebas sayang...
bebas memilih, seperti layaknya aku...
tapi bukankah bebas adalah bebas selama tidak merenggut bebas orang lain?
aku yang mana?
sudahkah kurenggut bebasmu?
kalaupun ya, pastilah itu karena cinta yang menggila...
bukankah cinta itu egois...
kalau cinta tidak egois, menggapa kita memilih orang untuk kita cintai...
men-spesial-kan orang tertentu saja dengan alasan cinta...
orang tercinta harus spesial, tidak boleh sama dengan yang lain...
kalau sama, bukan cinta namanya... harus lebih...
cinta memang egios... 
kalau cinta tidak egois tidak akan ada aku, kau dan mereka di dunia ini....
aku muak bertanya...
aku ingin ditanya.... 
tapi bukankah too many questions are not good for our health...?




Kamis, 11 November 2010

tak masalah

kok bisa?
gak salah neh?
something wrong with me...
hidup memang absurd...
kok bisa aku mendamba seseorang sepertimu..
walau berusaha mengais-ngais kebaikan didalamnya...
tak kutemukan..
tapi hati berkata lain..
andai bisa hati memilih... pastilah bukan kau...
tapi jika sekarang kumendambamu...
siapa yang tahu..
ada yang tau?
tolong jelaskan padaku...
gak sakit kok...
mungkin sedikit...
tapi tak masalah sayang...
aku pernah melalui yang lebih berat dari ini..
dari awal ini bukan pertandingan kan?
jadi tak ada yang kalah tak ada yang menang...
hanya hati berdarah-darah...(lebay...)
aku hanya berusaha memperjuangkan apa yang kumau dan aku bangga akannya...
banyak orang yang terlalu malu untuk dapatkan apa yang diingini dan aku bukan salah satunya.. 
thank God...
special species i am... 
terima kasih telah mau melaluinya bersamaku...
pun membuatku bangga memiliki rasa ini...

Rabu, 10 November 2010

jauh..

Jauh…

Aku merasa jauh…
Merasa sepi
Merasa jengah…
Merasa segan…
Merasa lelah…
Merasa sempit…
Merasa dangkal….
Merasa hilang…
Bosan?
Apakah ini sembuh?
Aku pernah bilang aku takkan pernah sembuh…
Rasa tak perlu logika kan?
Tak mungkin kupaksakan logikaku padamu…
Kau-kau… aku-aku
Pedih…
Merangkai aksara ini pun kumulai bosan..
Bila ku suarakan padamu nanti kau gila sayang…
Biar  wadah ini saja yang kuperkosa…
Jangan nyamanmu ku renggut…
Ujung jari berhubungan tidak bertautan…
Sepi benar…
Ku memilah-milah sekarang…
Tak bisa ku jarikan semua yang kurasa….
Jangan.. nanti kau tak nyaman…
Bukankah nyamanmu nomor satu…
Lalu nyamanku…?
Rasa lebih ada padaku bukan padamu
membuat nyamanku nomor duabelas..…
Inikah maumu?
Pertanda baikkah bagimu?
Tidak bagiku…!
Bersuaralah untukku…
Tak terasakah padamu…
Aku malu, aku segan…
Kita orang asing…


Selamat hari pahlawan
/yo101110

tak pernah...

Ketika kusuratkan selamat memulai hari..
Aku mengingatmu ketika ku akan memulai hari...
Waktu kusuratkan ayo makan siang..
Aku mengingatmu ketika ku akan makan siang...
Ketika ku suratkan good nite.. sleep tight...
Aku bersungguh-sungguh akan itu...
Aku mengingatmu bahkan sebelum kututup mataku...
Tak pernah kau mintaku untuk itu..
Tak pernah....
Aku melakukannya karena ku ingin...
Ini milikku sendiri, takkan kubagi dengan siapapun...
Tak kuminta juga kau melakukannya untukku...
Satu katamu saja terkadang sudah cukup bagiku...
Percayalah, aku bahkan tak lagi mengenal diriku...
Aku tak suka ini...
Jangan kasian padaku...
Kasian hanya untuk orang malang...

\kantil19, yo091110


Selasa, 09 November 2010

Mata...

Mata
Aku ingin menatap jauh ke dalam matamu...
mimpiku..
aku bahkan tak tau warnanya...
Akankah kau jadi nyata...
Tak masalah buatku jadi nyata atau tidak...
Sekarang atau nanti...
Tergapai tak tergapai...
Apalah artinya semua itu...
Rasaku ini diatas segalanya itu..
Jauh diatas keinginan untuk didengar  dan menyentuh...
Aku ini orang jalang yang menatap martabat...
Selama nafas berhembus...
Dapat merasa rasa yang seperti ini melampaui asaku...
Hanya memberi hasratku...
Tak diberipun tak apa... bukan itu inginku...
Menatap jauh kedalam matamu dan tersesat di dalamnya....
Nyaman senyaman pelukan bunda....
Terima kasih mau melaluinya bersamaku...
Kalau ini sakit maka aku tidak akan pernah sembuh…
Hingga masa menjelang kan kusimpan kau di sudut hati....
yo051110

Senin, 08 November 2010

ayo malu...

Aku mulai malu….
Bisa?
Percayalah akupun takjub!
Tak enak rasanya..
Tak tahan aku….
Sakit perut, sakit kepala, sakit gigi... mana?
Tapi malu?
yieeek… apa itu..?
Rasanya pun tak terdeskripsikan..
tidak jelas
Laten yang kejam….
kini padaku…
Ku mulai tak nyaman…
Biasa.
Bukankah tak nyaman adalah hari-hariku
Tak ada yang benar-benar nyaman dalam hidup…
Nyaman hanya ada di rahim bunda!
Agar cepat sembuh ku harus sakit
Bukankah vaksin dibuat dari bakteri.
Bakteri lawan bakteri…
Obat sakit adalah sumber sakit itu….
Ku mulai bimbang
Bukankah seharusnya sejak dulu..
Rasaku menutupi mataku
Sekarang pun masih…
Ku ingat ku tak mau berpikir rumit ketika itu
Hanya cinta….
Agung benar  kata itu..
Layakkah untuk kita?
Aku bahkan tak tau apa makna kata itu
Yang kurasa hanya ingin bersamamu…
Mengelitik membawa tawa dalam bisuku …
Bisuku yang nikmat…..
Entah bisumu…
Tapi tak nikmat untukku…
bisumu mencabik kawan…!
Terlalu banyak prasangka didalamnya...
Kau terlalu mengenalku atau aku terlalu mengenalmu…
untuk tau kalau ..
Aku tak mengenalmu atau kau tak mengenalku …
Ketika kita bertemu kita hanya orang asing….
Yakin diriku...
Bersemi dengan mu?  lalu apa?
Denganmu kutau kan kuhadapi semua sendiri…
Kau kan terlalu sibuk dengan biru dan peluhmu..
Bukankan dari awal rasa itu tak ada?
Mungkin jadi alasan bagus….
Bukan itu hidup yang kumau...
kaupun pasti setuju…
Ku ingin move on… dan kau tak ikut
Biarlah kau ada di sudut hati yang terbersih…
Sepenggal cerita yang akan selalu ada untuk anak cucu ku…
Karena bagaimanapun kau indah bagiku….

Kantil 19, yo091110



Jumat, 05 November 2010

saya bukan penulis


Saya bukan penulis

Saya bukanlah seorang penulis, saya hanya penikmat buku, menyelami lembar-demi lembar membuat saya menemukan dunia  saya sendiri.  Membayangkan tokohnya seperti apa, settingnya bagaimana, semua terserah imajinasi saya. Walaupun si penulis menggambarkan dengan detail,  tapi yang bermain di imajinasi saya adalah visualisasi saya sendiri.

Berbeda dengan menonton  film, kita hanya menikmati  paket yang sudah disediakan sang sutradara, jadi yah bisa dibilang murni seleranya si sutradara.

Saya jadi teringat kejadian dulu waktu  Laskar Pelangi sedang  booming-boomingnya. Saya sangat menyukai buku itu, bukan hanya saya, teman-teman saya juga. Adik saya yang paling tidak suka membaca, juga  mengemari  buku itu, dia bahkan mengklaim bahwa itu satu-satunya buku yang  pernah dibacanya sampai selesai seumur hidupnya ketika itu.

Mendengar bahwa laskar pelangi akan di filmkan, tak alang semangat kami untuk menonton... saya bahkan rela mengantri dari pagi agar bisa menonton premierenya di kota kami. Sangkin antusiasnya teman saya sudah siap sedia tisue, kalau-kalau akan menangis nantinya.

Hari itu jadilah kami nonton film laskar pelangi yang fenomenal itu. Keluar dari gedung bioskop bukan hanya wajah saya yang kecewa tapi saya melihat wajah-wajah tidak puas dari penonton yang lain. Saya yakin mayoritas penonton pada hari itu adalah orang-orang yang sudah pernah membaca bukunya. Agaknya visualisasi yang ditawarkan Riri Riza tidak cukup memuaskan kami.

Saya coba menganalisis, pertama diri saya sendiri. Di adegan awal saya membayangkan akan ada kaki-kaki  anak-anak yang tergantung bergoyang-goyang, lalu terlihat wajah lesu mereka karena sudah kelelahan menunggu si murid terakhir agar sekolah bisa dibuka. Dari adegan awal saja tidak sesuai dengan imajinasi saya, pemunculan tangan tokoh Aling, belum lagi adegan yang ada di buku tetapi tidak ada di film. Saya hanya penonton dan saya kecewa. Nah, itu baru visualisasi saya, berapa banyak penonton  yang  juga  punya visualisasinya sendiri.

Tentu saja ini bukan salah sutradara, dia juga sudah pasti mengemban tugas berat  untuk memvisualisasikan buku yang digemari oleh banyak manusia, belum lagi dibebani durasi yang terbatas sehingga tidak semua isi buku divisualisasikan.  Tidak mungkin dia bisa mewakili setiap visualisasi pembaca kan?

Bahkan dengan penulis nya  saja kita pasti memiliki visualisasi yang berbeda. Saya hanya ingin memaparkan nikmatnya menyelam buku, walaupun saya juga penikmat film. Jadi menurut saya lebih enteng dan menghibur kalau kita menonton film yang belum pernah dibukukan atau sudah pernah dibukukan tetapi belum pernah kita baca.

Kembali ke saya bukanlah seorang penulis, sampai saat ini tidak ada tulisan saya yang pernah di publikasikan di media, padahal saya dikelilingi para penulis dan pewarta dari sejak kuliah hingga kini. Mereka bukan hanya sekali mendorong saya menulis. Saya selalu merasa tidak punya kemampuan merangkai kata-kata itu. Tapi ketika tulisan teman saya dimuat di majalah, saya iri  dan menimbang-nimbang ” wah.. kalau begitu aja aku juga bisa” bergelayut di hati saya. Jangan tanya kelanjutannya, tetap saja waktu berlalu dan tulisan saya tetap nihil.

Hingga kini, saya sudah dimakan usia, tetap seperti ini. 

Dua hari yang lalu, sekolah tempat saya bekerja di datangi seorang penulis. Muda, itu pertama terbersit di hati saya, 21 tahun umurnya. Terus terang saya belum pernah membaca tulisannya sebelumnya. Dia datang dengan seorang temannya, Dee dee Sabrina dan Ali begitu mereka memperkenalkan dirinya. Maksudnya adalah memberi pelajaran singkat tentang menulis buat murid-murid kelas 6 kami.

Setelah ngalur-ngidul menjelaskan apa itu menulis, bagaimana menulis yang baik, dll, anak-anak diminta menulis cerita mereka sendiri, fiksi dan non fiksi terserah pada mereka. Saya terkejut (saya bukan guru bahasa atau english),  banyak ternyata anak-anak saya yang punya bakat lumayan dalam menulis. Mereka masih kelas 6 SD, kalau diasah lagi saya yakin anak-anak saya ini bisa jadi penulis terkenal suatu hari nanti, dan saya akan tetap jadi penikmat setia….

  POSyo051110

Selasa, 02 November 2010

love lyrics

 














Now you're gone, what am I gonna do
 i'm so empty
my heart, my soul can't go on
Go on baby without you....
Rainy days fade away
when you come around
say your here to stay
With me boy
I don't want you to leave me
I need you.........

Oh, Love
never knew what I was missing
but I knew once we started kissin'
I found......
Love
never knew what I was missin'
but I knew once we start kissin'
I found.....



aku muak dengan kata cinta.....
menolak keras bicara tentang cinta!
mungkin hingga akhir tahun ini.... 
yang tinggal 2 bulan :)
hingga perasaan ini sedikit memudar...


kamu takkan pernah mendapatkan cinta
kamu nanti pasti kan menyadarinya
saat aku tak lagi ada
kamu takkan pernah tahu betapa aku
memuja kamu seperti ku memuja dewa cinta
kamu nanti pasti kan menyadarinya
saat aku tak lagi ada
cinta ini cinta yang tak perlu
mendapatkan balasan cinta
meski hatiku perih
menahan cinta yang terluka
cinta yang buatku bertahan
meski ada air mata


ku terkejut.. tak ada rasa malu..
aku nyaman dengan yang kurasakan padamu...
aku akan hanya memintamu pada-Nya
bukankah kau adalah milik-Nya?


kurasa aku mulai gila...
gila...? mungkin.... salah..? kurasa tidak!


If you can't make up your mind
Torn between the lover
And the love you leave behind
You're headed for disaster
Cos you never read the signs
Too much love will kill you
Every time


terlalu banyak cinta disini...
dan aku muak dengannya...
melafalkannya untukmu buatku muntah...
tapi entah kenapa tidak mengurangi rasanya walau setitik...
aku hanya benci mengucapnya...


cinta itu sakit...
ku disini bahkan untuk mereguk sakitnya...

Love hurts, Love scars, Love wounds' and mars
Any heart not tough or strong enough
To take a lot of pain, take a lot of pain
Love is like a cloud, it holds a lot of rain
Love hurts, Ooo-oo Love hurts



itu sifat aslimu atau kau hanya berusaha terlihat baik..
karena kalau aku kamu, maka sudah kuucapkan kata itu...
kata yang kutunggu...
kata yang kan jatuhkanku...


Ku tak mungkin membuatmu mencintai aku
Ku tak mungkin memaksa jika sudah tak ada

Ku tak mungkin bertahan bila smua tlah hampa...


jauh...ke kesedihan tak bertepi..
tapi jangan repot untuk khawatir karena....
ku akan baik-baik saja.... 


I want to thank you
for giving me the best day of my life

Oh just to be with you

is having the best day of my life

entah darimana datangnya..
setitik cahaya diujung terowongan...
kesempatan... jangan percaya kepadaku....
percaya hanya untuk Tuhan sayang... 
kesempatan...

Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta...kepadaku     
Beri sedikit waktu biar cinta datang            
Karena telah terbiasa....
 
lots of love for u here... 
oh no... that word again....




yo021110 



Kamis, 28 Oktober 2010

laki-laki yang salah

Jadi ini rasanya patah hati/
Mari berasndai-andai kalau patah hati ada gradenya, skala 1-10.
Dalam arti 1 paling rendah dan 10 paling tinggi.
Saya tidak tahu patah hati saya saat ini di grade keberapa.
Siapa yang berkompeten menilai? Saya sendiri ? kalau yang patah hati sendiri yang menilai pastilah dia kan menempatkan dirinya di grade 10, karena di grade apapun rasanya sama-sama sakit.
Saya sering dengar ada yang patah hati sampai menghilangkan nyawa sendiri bahkn nyawa orang lain yang bersangkutan, pada kasus  menyerempet hukum kriminal seperti ini layaklah kita menempatkannya pada patah hati grade ke 10.

Ada juga yang patah hati sampai lupa ingatan, lupa daratan alias sedeng, alias gila. Patah hati yang seperti ini selayaknya di posisi patah hati grade ke-9. kalau patah hati
Nah, grade ke 8 mungkin orang yan patah hati lalu kemudian tidak sembuh-sembuh, tidak gila tapi trauma terhadap lawan jenis, memilih hidup selibat karena patah hati, dendam membara  bak bakaran jagung .

Lalu menderita kegilaan sementara, alias sedengnya sementara aja setelah beberapa waktu bodoh lalu berangsur-angsur sembuh dan melanjutkan hidup kita posisikan di grade 7, karena bagaimanapun juga orang yang seperti ini menyandang predikat pernah gila atau ex-orang gila.

Yang paling umum yang sering terjadi biasanya menangis berhari-hari,mengurung diri di kandang ayam J, tidak mau makan, setelah itu sembuh berangsur dalam beberapa bulan dan melanjutkan hidup, mari kita posisikan di grade ke 6. Seterusnya silahkan mengurutkan sendiri sesuai dengan pengalaman dan pengamatan masing-masing.

Saya menyebut diri saya sedang patah hati. Pagi ini saya bangun, terasa ada yang kosong, kehilangan pegangan, kehilangan seseorang untuk dicintai, kehilangan mimpi, kehilangan besar,  terasa kosong saja… dan seperti ada batu warna hitam menyumpal di dada. Walaupun begitu saya masih cukup kuat untuk tidak menangis setitikpun, masih bisa pergi kerja, upacara bendera ( btw, selamat hari menyumpah…eh… Sumpah Pemuda). Kata seorang teman seharusnya saya menangis , biar lepas, mungkin karena saya tidak menangis adalah penyebab dari perasaan tak enak seperti ini

Malam sebelumnya kami bicara tentang perasaan kami masing-masing, terdengar masuk akal dan logik  walaupun disampaikan sembari bercanda, tapi kami tau kami sungguh-sungguh. Saya pun bisa menerima dengan ikhlas penolakkan itu, entah mengapa tidak ada rasa sakit, tapi sekali lagi, itu tadi malam. Saya rasa kami bisa jadi teman baik…
Tak apalah teman baik..
Tapi bisakan?

Pagi ini saya bangun, serasa ada yang hilang, sudah saya singgung sebelumnya.
Kalau saya tidak salah, saya sangat lamban meningat waktu, setahun kami berkomunikasi, jadi kalu tiba-tiba harus lose contact… can u imagine…?
Sesuatu hilang….
Malas sekali rasanya beranjak dari tempat ini dan memungut puing-puing itu, menatanya kembali? Malas.. enggan benar menata perasaan, mulai lagi dari awal? Karena ada dan tiada dia  saat ini berpengaruh buat saya.

Saya mencoba melihat kebelakang, sebelum bertemu saya bisa hidup bahagia, saya menikmati hidup saya, tapi memang yah… flat… tapi saya bahagia..
Jadi mengapa sekarang tanpanya hidup serasa kurang?

Menyesal adalah hal yang tidak akan pernah ada dihati saya dalam hal ini, kalaupun bisa memutar waktu saya tetap akan melakukan hal yang sama. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya sesali dalam hidup.

Saya sadar penderitaan ini berawal ketika saya mulai serakah ingin mendapatkan lebih. Saya lupa, saya tidak hanya melibatkan perasaan saya seorang diri saja disini.
Saya berharap ini hanya untuk hari ini.

Laki-lakiku yang salah ..
Sayang, dimanapun kamu berada semoga kamu mendapatkan apapun yang kamu inginkan, but u will never find love like mine for the rest of your life…J

Di atas segalanya saya bersyukur, I didn’t get boy friend but I have good friend instead, which one do you choose?



Rabu, 27 Oktober 2010

pria yang salah

ini kah akhirnya?
sudahkah berakhir...?
sudahkan berlalu cawan itu?
sepatutnyalah ku ria..
jawabmu yang kutunggu telah kudapati
cerita tentang mengapa telah pula kuterima...
akhir?
entahlah...
seharusnya senang.. tapi mengapa hampa?
hampa itu ternyata perih...
tak sakit pada saatnya..
tapi mengapa pagi ini kuterbangun dengan perasaan hampa..
hampa yang membingungkan...
kehilangan...
rangkaian aksara yang tepat..
hilang....
walau kau kata kau kan selalu disana....
kalau tak keliru ku... 
satu kalender...
pasang surut,
kita menari dalam rangkaian aksara di ujung jari...
kalau tiba-tiba kau tak ada.... bingungku...
priaku yang salah....
terima kasih untuk semua.... 


hari ini...

hari ini...
kutenggelam dalam perasaanku sendiri..
ku tak mau diusik...
tenggelam dalam tawa di hatiku...
hanya ku yang tau...
kuyakin kau pun tak tau...
kau tak tau....
walaupun kaulah sumber perasaan ini...
kutoleh jurang disisi kiriku...
ku tau pasti jurang itu nyata...
tapi entah kenapa ku malas menyadarinya
biarlah.... hari ini kunikmati rasa ini...
rasa ku saja... rasaku sendiri...
ku tak pernah tau rasamu...
kutanya...
tak ada jawabmu...
seharusnya tak perlu kutanya...
seharusnya jelas....
tapi lagi-lagi mataku tak mau melihat...
hati tak mau merasa...
telinggaku tak mau mendengar...
hidungku tak mau membaui....
instingku tumpul....
aku tau tapi ku tak mau tau...
kau hanya berusaha bersikap baik...
mungkin kau memilih untuk tidak jujur 
dan kejujuran itu tidak baik.... 
kutidur dengan genggaman agar ku rasa jawabmu yang kutunggu...
pagi menjelang... tak ada jawabmu... kosong tembokku...
seharusnyalah kusadar... tapi ku tak...
sepatutnya ku kecewa.... ya!..
aku kecewa...
tapi entah dari mana datangnya kekuatan itu...
mungkin kau lelah.... 
ku jalani lagi hari... dengan sapa ramah untukmu....
hari ini... 
kembali lagi..."hows ur day?" masih dariku...
tak dapatkah kau jawab pertanyaan sederhanaku dengan jawavban yang sederhana pula...
ini terlalu rumit untukku...
hari ini...
walau hampa... hampa itu sakit...
ku memupuk setitik dihati....


Minggu, 24 Oktober 2010

hingga kini....


suatu waktu pernah ku minta dirimu untukku...
tak ada jawabmu...
mungkin gila pikirmu....tak  apalah...
karena ku tau ku tak gila tak juga salah....
ketika itu... asal kau tau saja cukuplah itu....
kalau tak ada sedikitpun, takkan kau sambut jariku yang menari untukmu... pikirku...
waktu berlalau... jari saling menari tarian indah patah-patah....terkadang diringi gurau...
bertambah ku padamu walau kau tak goyah....
waktu berjalan.. ketika itu kupukir ku telah gila...
tak kukenal lagi diriku.... 
di suatu waktu yang lain kutemukan diriku remuk redam, luka bercampur amarah....
kutarik ucapku... kutarik jariku... dengan alasan...
kau, lega, seharusnya... baguslah itu...
kuhapus angkamu.. kubunuh dirimu dalamku... yang terakhir hanya lebih melukaiku lebih....
berdarah-darah...
terhapuskah dirimu...? hilangkah kau...?  tidak!
hari berganti tanpa kau diujung jari.. aku kangen.... kata kotor buat mu...
kalau ada rindu di neraka, maka itu yang kukecap...
butiran bening mahal itu menetes... hanya untukmu... layakkah kau?
tapi ku harus kuat... bukankah tiada asa menungguku...
terlalu mahal harganya... tak mampu ku membelinya.... 
hari ini kutemukan diriku menari jari dalam irama karakter lagi dengan mu....
kau... masih disana... seperti sediakala... 
ada dan tiadaku tak pengaruh buatmu...
hingga kini hanya aku yang tak bosan bertanya "how's ur day?" 
kepada-Mu diatas sana... keluarkan aku dari sini...