suatu waktu pernah ku minta dirimu untukku...
tak ada jawabmu...
mungkin gila pikirmu....tak apalah...
karena ku tau ku tak gila tak juga salah....
ketika itu... asal kau tau saja cukuplah itu....
kalau tak ada sedikitpun, takkan kau sambut jariku yang menari untukmu... pikirku...
waktu berlalau... jari saling menari tarian indah patah-patah....terkadang diringi gurau...
bertambah ku padamu walau kau tak goyah....
waktu berjalan.. ketika itu kupukir ku telah gila...
tak kukenal lagi diriku....
tak kukenal lagi diriku....
di suatu waktu yang lain kutemukan diriku remuk redam, luka bercampur amarah....
kutarik ucapku... kutarik jariku... dengan alasan...
kau, lega, seharusnya... baguslah itu...
kuhapus angkamu.. kubunuh dirimu dalamku... yang terakhir hanya lebih melukaiku lebih....
berdarah-darah...
terhapuskah dirimu...? hilangkah kau...? tidak!
hari berganti tanpa kau diujung jari.. aku kangen.... kata kotor buat mu...
kalau ada rindu di neraka, maka itu yang kukecap...
butiran bening mahal itu menetes... hanya untukmu... layakkah kau?
tapi ku harus kuat... bukankah tiada asa menungguku...
terlalu mahal harganya... tak mampu ku membelinya....
hari ini kutemukan diriku menari jari dalam irama karakter lagi dengan mu....
kau... masih disana... seperti sediakala...
ada dan tiadaku tak pengaruh buatmu...
hingga kini hanya aku yang tak bosan bertanya "how's ur day?"
kepada-Mu diatas sana... keluarkan aku dari sini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar