IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
“Terjun bebas… ayo… seks bebas… bahaya…. Bisa kena AIDS!” , “Pakai obat generik, murah dan berkualitas”, itulah salah satu tag dari iklan layanan masyarakat dari Departemen Kesehatan yang baru saja saya tonton di tv. Pernah denger? Pernah lihat? Saya ragu, karena saya sendiri pun baru pertama kali ini lihat. Jelas saja… wong iklannya di tayangin di tv nasional
( terus terang saja saya jarang sekali nonton tv nasional).
Hari ini gak tau kenapa iseng-iseng tangan saya gatel mencet-mencet remote, alasannya apalagi kalo bukan acara di tv makin gak jelas, dari acara pencarian bakat sampai senetron mellow khas Indonesia (yang ternyata sangat disukai di negara tetangga), saya heran, apa enaknya sinetron macam itu? Ada acara bincang-bincang di salah satu tv swasta, lumayanlah tentang komedian wanita.
Beberapa waktu yang lalu pernah marak sekali masalah penculikan anak, ketika itu ada acara bincang-bincang membahas tentang hal itu, diputarlah sebuah cuplikan iklan tentang apa yang harus dilakukan anak-anak kalau bertemu dengan orang yang tidak dikenal. Yang unik adalah iklan itu berasal dari negara tetangga, dikemas seperti ipin dan upin dan khas anak-anak, anak-anak pasti mudah sekali menyerap pesannya, iklan yang bagus sekali. Ketika itu saya merasa kita miskin sekali, apa iya negeri kita yang kaya ini tidak punya iklan layanan masyarakat sendiri tentang hal itu?sehingga harus mengimpor dari negara tetangga. Mengingat penculikan sedang marak dan selalu berulang, tugas siapa sebenarnya? Ngapaen saja mereka?
Bicara tentang iklan layanan masyarakat, saya punya temen anak komunikasi, dulu waktu masih kuliah kami sering ngobrol tentang iklan, dan bagaimana iklan itu mempengaruhi masyarakat. Saya tidak banyak tau tentang iklan tapi cukuplah untuk bisa mengerti dan merasakan sendiri how advertisement affect us.
Bicara tentang, iklan layanan masyarakat pastilah segmennya masyarakat, jelas.. tujuannya menghimbau masyarakat untuk melakukan anjuran dari iklan tersebut. Iklan yang baru saya tonton barusan menurut saya bagus sekali, dibawakan oleh anak muda, mengena sekali di hati, tapi kenapa malah ditayangkan di tv nasional? Bukannya saya underestimate sama tv nasional, tapi… come on… realitasnya berapa pasang mata yang maseh nonton tv nasional? Kalo sekarang masih tahun 80-an ketika tontonan orang hanya tv nasional, bolehlah… pesan dari iklan itu sampe ke masyarakat, karena mau gak mau masyarakat pasti nonton kan…
Saya jadi bertanya-tanya dalam hati,sebenarnya iklan-iklan layanan masyarakat itu dibuat untuk siapa? Jelas untuk masyarakat, tapi tepat sasaran kah? Kalo iklan bagus seperti itu hanya ditayangkan di tv nasional berarti hanya akan ditonton sedikit sekali orang… plus orang yang seperti saya yang gak sengaja kepencet saluran itu. Andai saja iklan layanan masyarakat yang bagus dan mendidik seperti itu di tayangkan di televisi swasta yang notabene disaksikan oleh lebih banyak orang, pastilah akan lebih tepat sasaran.
Memang ada beberapa iklan layanan masyarakat yang ditayangkan di televisi swasta seperti sosialisasi tabung gas 3kg, lalu pernah juga tentang flu burung, tentang dana bos, tetapi hanya beberapa waktu saja, maksud saya, kurang banyak, kurang beragam dan kurang sering, seakan-akan asal sudah ada saja. Iklan tentang kesehatan tadi penting sekali, bukan berarti yang lain tidak penting. Isu AIDS gak ada habisnya dari sejak saya kecil hingga sekarang mungkin akan terus sampai saya tua nanti. Obat generik, isu tentang itu sudah saya dengar dari sejak mengerti nonton tv, timbul tenggelam sepanjang masa.
Saya jadi teringat, beberapa yang lalu saya berkunjung ke negara tetangga, di bus si supir sempat menghidupkan radio, saya benar-benar amazed… dari kurun waktu tak kurang dari 1 jam, paling tidak ada 3 kali iklan yang isinya mengajak masyarakat untuk mencintai negerinya karena negeri itu telah banyak berjasa kepada masyarakat, lalu ada juga iklan yang mengajak masyarakat untuk tidak berlibur ke luar negeri karena negeri mereka juga cukup indah. Kontras sekali dengan di negara saya dimana para caleg dan parpollah yang beriklan di jam tayang utama, dengan frekuensi yang cukup sering.
Ketika itu saya berpikir mungkin iklanlah yang dibutuhkan negara saya untuk mengatasi segala masalah masyarakat… suka tidak suka.. .cinta tidak cinta kalau setiap hari masyarakat dicekokin hal yang seperti itu pastilah akan tertanam dihati mereka kan? hah…. Negeriku… but still bad or good this is my country and I love it.
Setelah tulisan ini selesai kira-kita jam 10 malam, muncul dua iklan layanan masyarakat tentang himbauan untuk tidak kawin muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar